Pengamal Tasbih Nabi Yunus 40 Hari Dikabulkan Allah
Doa Nabi Yunus yang juga dikenal dengan tasbih Nabi Yunus adalah doa yang mustajab. Hal ini dibuktikan dari kisah pengamal tasbih Nabi Yunus selama 40 hari.
Bacaan tasbih Nabi Yunus terdapat dalam Al-Qur'an surah Al Anbiya' ayat 87. Al Anbiya' adalah surah ke-21 dalam urutan mushaf Al-Qur'an yang terdiri dari 112 ayat.
Bacaan Tasbih Nabi Yunus
لَّآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنْتَ سُبْحٰنَكَ اِنِّيْ كُنْتُ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."
Disebutkan dalam Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, doa tersebut dipanjatkan Nabi Yunus AS saat berada di perut ikan besar. Allah SWT menerangkan Nabi Yunus AS kala itu tengah berada dalam kegelapan. Menurut tafsir, kegelapan yang dimaksud adalah berada dalam perut ikan yang gelap, dalam laut yang dalam dan gelap, dan di malam hari yang gelap gulita.
Ulama tafsir sekaligus ahli hadits, Imam Ibnu Katsir, dalam kitab Qashashul Anbiya yang diterjemahkan Umar Mujtahid memaparkan sejumlah riwayat dan pendapat para ahli tafsir yang menceritakan kisah Nabi Yunus AS saat mengamalkan tasbih tersebut.
Dikisahkan, Allah SWT mengutus Nabi Yunus AS kepada penduduk Nainawi, sebuah perkampungan di Mosul, dekat Kufah. Penduduk kampung itu berada dalam kekafiran.
Nabi Yunus AS menyeru kepada penduduk Nainawi untuk beribadah kepada Allah SWT. Bukannya mengikuti Nabi Yunus AS, mereka justru mendustakan dan bertindak semena-mena kepada rasul utusan Allah SWT itu. Mereka tetap berada dalam kekafiran dan terus menentang Nabi Yunus AS.
Kondisi tersebut berlangsung lama. Akhirnya Nabi Yunus AS memutuskan pergi meninggalkan perkampungan mereka seraya mengancam azab akan menimpa mereka setelah tiga hari kepergiannya.
Sejumlah ulama salaf termasuk Ibnu Mas'ud, Mujahid, Sa'id bin Jubair, dan Qatadah menceritakan, saat Nabi Yunus AS pergi, penduduk Nainawi yakin akan tetimpa azab. Pada kondisi demikian, rupanya Allah SWT memberikan hidayah kepada mereka untuk bertobat dan kembali ke jalan yang benar.
Penduduk Nainawi lantas berteriak kencang memanggil-manggil Allah SWT, berdoa sepenuh hati, merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Mereka semua menangis. Bahkan, hewan-hewan ikut bersuara.
Allah SWT dengan kekuatan, kasih sayang, dan rahmat-Nya kemudian melenyapkan azab dari mereka. Azab yang sedianya turun itu hanya berputar-putar di atas penduduk Nainawi seperti malam yang gelap.
Di sisi lain, Nabi Yunus AS yang berniat pergi mengalami kejadian tak terduga saat berada di kapal. Kapal yang ia naik terombang-ambing karena keberatan muatan dan nyaris tenggelam. Mereka kemudian sepakat untuk mengurangi satu penumpang dengan cara diundi.
Pengundian pertama, nama Nabi Yunus AS yang keluar. Mereka kembali mengundi dan lagi-lagi yang keluar nama Nabi Yunus AS. Pun dengan pengundian yang ketiga. Akhirnya Nabi Yunus AS terpaksa dilemparkan ke lautan.
Allah SWT kemudian mengirimkan ikan besar dan langsung menelan Nabi Yunus AS. Allah SWT memerintahkan ikan itu untuk tidak memakan daging dan mematahkan tulang Nabi Yunus AS. Ikan tersebut kemudian membawa Nabi Yunus AS berkelana di lautan.
Menurut para mufassir, Nabi Yunus AS sempat mengira dirinya sudah mati saat berada di perut ikan. Ia lalu menggerak-gerakkan tubuhnya. Begitu tahu masih hidup, Nabi Yunus AS langsung bersujud kepada Allah SWT.
Nabi Yunus AS tak hentinya berdoa, berdzikir (tasbih) selama di perut ikan. Bacaan tasbih Nabi Yunus yakni laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin (Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim).
Doa tersebut naik sampai bawah 'Arasy. Para malaikat berkata, "Ya Rabb! Suara lemah dan tidak asing berasal dari tempat yang tidak diketahui." Allah bertanya, "Apa kalian tidak mengenali suara itu?" Mereka menjawab, "Tidak ya Rabb. Siapa dia?" Allah menjawab, "Hamba-Ku, Yunus."
Para malaikat kemudian berkata, "Hamba-Mu Yunus yang amalannya selalu dibawa naik dan doanya selalu dikabulkan?" Mereka juga mengatakan, "Ya Rabb kami! Mengapa Engkau tidak mengasihi apa yang ia lakukan pada saat lapang, sehingga Kau selamatkan dia dari musibah?" "Ya.," kata Allah. Allah kemudian memerintahkan ikan besar yang menelan Nabi Yunus AS itu untuk memuntahkannya di daratan tandus. Hadits ini turut diriwayatkan Ibnu Jarir dari Yunus, dari Ibnu Wahab.
Menurut riwayat Sa'id bin Abu Hasan dan Abu Malik, Nabi Yunus AS berada di perut ikan selama 40 hari. Ada juga yang menyebut 7 hari dan ada juga yang mengatakan tiga hari. Para ahli tafsir berbeda pendapat terkait hal ini. Namun yang pasti, hanya Allah SWT yang mengetahui berapa lama Nabi Yunus AS berada dalam perut ikan.
Posting Komentar untuk "Pengamal Tasbih Nabi Yunus 40 Hari Dikabulkan Allah "